Isu terkait Kelangkaan pupuk Bersubsidi, Sri Ermalia Angkat Bicara

Kabupaten Pringsewu perintinew.com – Menanggapi isu terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pringsewu, Sri Ermalia, Kasi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian meluruskan isu kelangkaan, Selasa (19/01/21).

Menurut Lia, sudah sejak 6 Januari lalu Dinas Pertanian telah menyuluhkan pupuk bersubsidi ke pada distributor.

“Alhamdulillah kami sudah mendistribusikan pupuk bersubsidi sejak 6 Januari kemarin setelah SK alokasi di tandatangani oleh Kadis Pertanian, kita langsung meminta kepada distributor untuk menyalurkan pupuk subsidi kepada teman-teman petani,” Ungkap Lia.

Diakui Lia, di banding tahun lalu tahun ini untuk beberapa jenis pupuk bersubsidi berkurang, contohnya pupuk urea dari 10 ribu menjadi 7 ribu Kilo.

Pengurangan jumlah subsidi pupuk bedasarkan dua unsur. Unsur yang pertama yakni pemerintah berharap petani bisa lebih mandiri dan bisa melepaskan diri dari subsidi pemerintah, kemudian yang kedua berubahnya rekomendasi dosis pupuk.

“Contohnya, tahun lalu untuk satu hektare sawah di butuhkan 200 Kg pupuk urea sedangkan tahun ini untuk satu hektare sawah hanya membutuhkan 100 Kg, kedua itu alasan kenapa tahun ini pupuk kita berkurang, tetapi jika petani mampu menyerap pupuk subsidi yg di berikan pemerintah saat ini bisa maksimal, inshaallah kita bisa mengajukan realokasi kembali,” Terang.

Kemudian untuk kenaikan harga pupuk bersubsidi Lia menjelaskan bahwa kenaikan pupuk berdasarkan dari pemerintah pusat. Ada beberapa jenis pupuk yang mengalami kenaikan di antaranya pupuk Urea, SP36, Organik dan ZA.

“Dengan rata-rata kenaikan Rp. 300-450 rupiah, seperti Urea mengalami kenaikan hingga 450 rupiah, SP36 naik 400 rupiah, organik naik 300 rupiah dan ZA naik 400 rupiah,” pungkasnya.

Lia menambahkan, jika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di lapangan, petani bisa langsung menghubungi Call Center pupuk khusus bersubsidi ke nomer 082185898686.

“Silahakan petani sampaikan keluh kesah persoalan pupuk subsidi di cal center itu, agar kami tahu permasalahan seperti apa yg ada di bawah, setelah itu baru kita turun kebawah untk mengecek langsung dan mencari solusinya,” Tutup Lia. (Warkah/p)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.