GRIB Dorong Bupati Pecat PNS tak disiplin di kabupaten Mesuji

Perintis New.com Mesuji -Lampung KETUA GRIB Ferdi (gerakan rakyat Indonesia baru) merasa prihatin dengan tingkatlaku Oknum Oknum PNS/ASN yang ada di kabupaten Mesuji, dengan semaunya berkerja seperti tak ada landasan UU yang mereka segani, kami masyarakat kecil disuruh dirumah saja, sedangkan mereka wara Wiri keluar masuk mesuji, seperti Metro, bandar Lampung, lampung tengah jadi wajar saja masyarakat mesuji tidak nurut tetap keluar rumah.

Dan kami minta dengan hormat kepada bupati mesuji tindak tegas oknum ASN yang tidak mentaati peraturan perundang-undangan zaman Covid-19-ini yang ada penjabat pemerintah yang memotivasi masyarakat dan ada ditengah tengah masyarakat bukan malah ada di kabupaten lain.

Dan masukan dari kami sebagai organisasi masyarakat mintak dengan sangat hormat kedepannya kepada bupati, bahwa berilah jabatan strategis itu utamakan orang yang memang domisili di kabupaten Mesuji jadi hal semacam ini tidak akan terulang kembali bahkan mereka merasa memiliki kabupaten Mesuji bukan hanya hisapan jempol belaka, otonomi daerah tolong diprioritaskan,unkap ketua GRIB.

“Bupati Mesuji Saply TH. nampaknya tidak mampu menahan kemarahannya setelah mendapat informasi terkait kinerja anak buahnya saat menghadapi pandemi Covid-19.Dia juga murka mengetahui beberapa oknum Aparat Sipil Negara (ASN) yang berpergian tanpa izin ke luar Mesuji.“Saya dapat informasi, kalau ada ASN yang pulang-pergi ke Bandarlampung, Kotabumi, Metro, dan lainnya. Jangan pulang ke Mesuji lagi,” katanya saat rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mesuji di Rumah Dinas Bupati Mesuji, Simpang pematang, Senin (31/3/2020).

“Sampaikan ke mereka (ASN), jangan pulang lagi. Kalau mereka pulang juga, malah potensi membawa virus,” sambung Saply.Orang nomor satu di Mesuji ini mengancam akan memberhentikan ASN dari jabatannya jika masih ditemukan pegawai yang tidak di tempat selama bekerja dari rumah yang ditetapkan pemerintah.

“Sudah saya bilang, kita ini bukan libur. Bekerja dari rumah, stand-by. Jangan pergi-pergi. Bilang kalau ada yang mau diganti, saya ganti dengan tegas ungkap bupati Mesuji H Saply T.H

Saply juga memerintahkan Sekkab Mesuji Edyson Basid untuk mengaktifkan absen ASN dan diteruskan langsung ke ajudannya.“Saya minta eselon II dan III absen. Setiap hari. Diteruskan ke saya,”

Sangat menyesalkan ASN Mesuji yang tidak peka terhadap kondisi darurat menghadapi wabah virus corona.”Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada ASN yang meninggalkan Mesuji,” ujar Saply.Pj. Sekkab Mesuji Edyson Basid, mengatakan jika pihaknya sebelum keputusan bekerja di rumah diberlakukan, sudah membuat surat edaran yang ditandatangani bupati. Salah satu isinya ialah tidak ada libur bagi ASN. Hanya bekerja di rumah.Dalam SE Bupati juga tertulis semua telepon seluler (ponsel) ASN harus hidup. Tidak boleh ada yang nonaktif atau mati.“Jadi tidak ada yang terlewati sebenarnya. Tapi, mungkin ada yang tidak membaca seksama, sehingga terlewatkan,” kata Edyson.

Beberapa pegawai yang hadir dalam rapat tersebut menyambut baik ketegasan bupati terkait keberadaan ASN selama bekerja di rumah. Mereka juga mengusulkan untuk absen melalui aplikasi WhatsApp.“Kan ada share location real time (live) di WA, ketahuan posisinya di mana. Kalau tidak mau tunjukkan lokasi, berarti tidak di Mesuji, gitu aja gampang. Kalau perlu, coba saja sekarang. Kita bisa lihat berapa pegawai yang hari ini ada di Mesuji,” kata salah satu pegawai yang tidak mau disebut namanya.(ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.